Pengertian Stres Kerja Beserta Penyabab, Dampak Dan Akibatnya Terlengkap - Stres kerja adalah perasaan yang menghimpit atau menjadi tertekan yang dialami karyawan didalam hadapi pekerjaan. Stres kerja kelihatan berasal dari gejala antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, senang menyendiri, susah tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami problem pencernaan.
Penyebab Stres Kerja
Terdapat dua segi penyebab stres kerja yaitu segi lingkungan kerja dan segi personal “Dwiyanti, 2001:75”. Faktor lingkungan kerja bisa berbentuk situasi fisik, administrasi kantor maupun pertalian sosial di lingkungan pekerjaan. Sedang segi personal bisa berbentuk tipe kepribadian, peristiwa/pengalaman langsung maupun situasi sosial-ekonomi keluarga dimana langsung berada dan membuatkan diri.
Menurut Hasibuan “2012:204” faktor-faktor penyebab stres karyawan, antara lain sebagai berikut:
- Beban kerja yang susah dan berlebihan.
- Tekanan dan sikap pemimpin yang tidak cukup adil dan wajar.
- Waktu dan peralatan kerja yang tidak cukup memadai.
- Konflik antara langsung dengan pimpinan atau group kerja.
- Balas jasa yang terlampau rendah.
- Masalah-masalah keluarga menyerupai anak, istri, mertua dan lain-lain.
Dampak stres kerja bisa untung atau merugikan karyawan. Dampak yang untung dikehendaki sanggup memacu karyawan untuk bisa selesaikan pekerjaan dengan bersemangat sebaik-baiknya, namun bila stres tidak bisa diatasi maka sanggup mengakibatkan efek yang merugikan karyawan “Gitosudarmo, 2000:54”.
Berikut ini lebih dari satu efek dan akhir yang ditimbulkan berasal dari stres kerja:
- Subjektif, berbentuk kegelisahan atau ketakutan, agresi, apatis, rasa bosan, depresi, keletihan, frusrasi, kehilangan kendali emosi, penghargaan diri yang rendah, gugup, kesepian.
- Perilaku, berbentuk gampang menerima kecelakaan, kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat, luapan emosional, makan atau merokok secara berlebihan, sikap impulsif, tertawa gugup.
- Kognitif, berbentuk ketidak mampuan untuk menciptakan ketentuan yang masuk akal, daya konsentrasi rendah, tidak cukup perhatian, terlampau sensitif terhadap kritik, rintangan mental.
- Fisiologis, berbentuk dosis glukosa darah meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, lisan kering, berkeringat, bola mata melebar, panas dan dingin.
- Organisasi, berbentuk angka absensi, omset, produktivitas rendah, terasing, berasal dari kawan kerja, janji organisasi dan kesetiaan berkurang.
Buat lebih berguna, kongsi: