Contoh Puisi Dengan Aliterasi

Salah satu unsur pembentuk keindahan puisi yakni bunyi. Permainan suara yang menarik akan memperindah puisi. Maka dari itu, suara betul-betul diperhatikan dalam penulisan maupun dalam analisis puisi. 

Oleh sebab itu, maestro kritikus sastra Indonesia, Rachmat Djoko Pradopo dalam beberapa buku teori kritik sasatranya, mengelompokkan BUNYI sebagai salah satu hal yang harus dianalisis dalam puisi.

Pengertian Aliterasi pada Puisi

Salah satu penggunaan suara yang sanggup dipakai dalam puisi yakni aliterasi. Aliterasi dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, aliterasi mempunyai dua klarifikasi yaitu, 1 sajak awal (untuk mendapat pengaruh kesedapan bunyi); 2 pengulangan suara konsonan dari kata-kata yang berurutan. 

Maksdunya, ada kalanya aliterasi diletakkan di awal masing-masing baris yang tujuannya untuk mendapat keindahan bunyi. Sementara pengertian kedua menjelaskan bahwa, ada gugusan kalimat dalam satu kalimat yang diawali oleh abjad yang sama.

Contoh, judul puisi: Anak Kecil Berkalung Kaleng Kecil. 

Dalam baris tersebut ada perulangan suara K dlam kata kecil, kalung, kaleng, dan kecil lagi. Perualangan suara k tersebut yang dimaksud dengan aliterasi.

Contoh lain aliterasi adalah:

"Senyum sumringahmu semangatkan suasana"

Dalam pola di atas, terdapat aliterasi /s/ yang dipakai di awal kata dalam kalimat tersebut.

Yang perlu diketahui oleh penulis dan pelajar yang sedang berguru menulis puisi dengan aliterasi, saat menulis puisi tidak usah terlalu banyak aliterasi, nanti menjadi sulit mbembacanya. Sederhana tapi indah, itu gres keren dan benar.


Contoh Puisi dengan Aliterasi

Kusapa Langit Kelabu
                    (Karyamun)


Kusapa Langit dalam Bingkai Sendu
Dalam membisu dekatkan diri
pada sang pemilik-Nya

Dalam gugusan debu-debu dekil
yang menempel pada keringat
Memikul tanggung
memikul jawab
kehidupan

Pada sinar surya hingga senja
saya masih percaya
di sela sambat sang penguasa semesta

ikhtiar tak kan pudar


Dalam puisi yang berjudul Kusapa Langit Kelabu memiliki beberap alitersi. Pada bait pertama, terdapat aliterasi D, terletak baris kedua, yaitu: Dalam Diam Dekatkan diri.

Pada bait kedua, juga menunjukkan adanya aliterasi D, pada baris pertama. Yang berbunyi: dalam gugusan debu-debu dekitl Bahkan ada lima kata yang berjajar. Lebih banyak daripada bait pertama.

Sementara, pada bait ketiga muncul aliterasi lagi. Bedanya, jikalau dua pola sebelumny aliterasi di diawali dengan abjad D, kali ini, menggunakn rumus angka Romawi.

Demikian klarifikasi mengenai Contoh Puisi dengan Citraan. Semoga bermafaat dan sanggup menjadi berkah bagi kita semua.

Jika dirasa bermnfaat, silahkan diunduh alias di-download. Jangan lupa juga, baca blog pustamun lagi yuk!



Buat lebih berguna, kongsi:

Contoh Permintaan Pengajian Pelantikan Masjid / Mushola

Contoh Undangan Pengajian Peresmian Masjid / Musholla. Surat undangan merupakan surat yang memberitahukan, mengajak, suatu usul atau permo...

close