Pengertian Imperialisme Serta Jenis-Jenisnya. Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomi dan politik Negara kaya dan berkuasa , mengawal dan menguasai Negara -negara lain yang dianggap kurang arif dan miskin dengan tujuan mengeksploitasi sumber-sumber yang ada di negara tersebut untuk menambah kekayaan dan kekuasaan negara penjajahnya. imperialisme sering dijadikan propaganda efektif bagi sebagian orang untuk menentang prilaku atau kebijakan yang dijalankan oleh pihak yang tidak disenangi. Berikut ialah klarifikasi perihal seputar pengertian Imperialisme.
Definisi Imperialisme
Imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang berarti "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan alasannya itu raja disebut imperator dan kerajaannya atau kawasan di mana imperiumnya berlaku disebut dengan imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur berdasarkan luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang.
Pengertian Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar sanggup memegang kendali atau pemerintahan atas kawasan lain biar negara itu sanggup dipelihara atau berkembang. Sebuah pola imperialisme terjadi ketika negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Imperialisme dalam kacamata politik ialah perjuangan untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dijadikan sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi sanggup dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi. Imperium disini pun tidak perlu berarti suatu adonan dari kawasan jajahan-jajahan, tetapi sanggup berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.
Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:
- Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno ialah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk berbagi agama, mendapat kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
- Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul setelah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan materi mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber materi mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
Jenis-Jenis Imperialisme
- Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara mustahil sanggup dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih sanggup dikuasai juga jikalau ekonomi negara itu sanggup dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang kini sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
- Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galanya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern alasannya pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
- Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan garang atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jikalau tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
- Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya sanggup diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, sampai jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini ialah imperialisme yang sangat berbahaya, alasannya masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jikalau berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah sanggup membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
Sumber Wikipedia.org
Buat lebih berguna, kongsi: