Alam Semesta (Pengertian, Teori & Anggapan)

Jagat Raya / Alam Semesta dan seisinya merupakan objek kajian bagi ilmu pengetahuan yang tidak ada habisnya untuk dipelajari. Bagaimanakah proses terbentuknya jagat raya? Adakah kehidupan lain selain di Bumi? Pertanyaan menyerupai ini mungkin pernah terlintas di benak kita. Sampai ketika ini, gres sebagian kecil diam-diam alam semesta yang sudah terungkap melalui penelitian secara terus-menerus. Nah, pada kesempatan kali ini mencoba menghadirkan sebuah klarifikasi mengenai pengertian, teori terbentuknya dan anggapan-anggapan mengenai jagat raya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Pengeritan Jagat Raya

Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak sanggup diukur, dalam arti batas-batasnya tidak sanggup diketahui dengan jelas.

Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari bahan di jagat raya yang dikenal insan yang hidup di Bumi. Akan tetapi, secara lebih mendalam semua yang ada di jagat raya masih merupakan diam-diam yang sama sekali belum terungkap. Hal ini antara lain disebabkan lantaran tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki insan dalam mengungkap diam-diam alam semesta masih sangat terbatas.

Seperti diketahu Bumi kawasan tinggal insan merupakan suatu bulatan kecil yang dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Matahari merupakan salah satu bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Lebih jauh lagi menurut penelitian, Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat raya, melainkan terdapat ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran galaksi pengisi jagat raya ini.


 dan seisinya merupakan objek kajian bagi ilmu pengetahuan yang tidak ada habisnya untuk d Alam Semesta (Pengertian, Teori & Anggapan)
Tanda panah di atas menerangkan letak galaksi kita. Sungguh sangat kecil bukan!

B. Teori Terbentuknya Jagat Raya

Rahasia mengenai bagaimana terbentuknya asal mula jagat raya telah melahirkan perkiraan dan teori yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.

1. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat dahsyat lantaran adanya reaksi pada inti massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berantakan dan terpental menjauhi sentra dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.

2. Teori Keadaan Tetap (Creatio Continua Theory)
Teori Keadaan Tetap dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa ketika diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alams semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap ketika ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut sepiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah bahan makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru.

3. Teori Ekspansi dan Kontraksi (The Oscillating Theory)
Teori ini dikenal pula dengan nama teori perluasan dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk lantaran adanya suatu siklus bahan yang diawali dengan massa perluasan (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksigalaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya ialah tahap mengem bang dan kemudian pada jadinya memampat lagi.


BACA JUGA:
  1. Galaksi
  2. Tata Surya
  3. Matahari

C. Anggapan Tentang Jagat Raya

Sejak zaman dahulu insan telah dibentuk takjub dengan aneka macam fenomena yang ada di alam semesta. Berbagai fenomena alam tersebut mengakibatkan timbulnya keingintahuan untuk sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak manusia. Berikut ini ialah anggapan-anggapan insan wacana jagat raya dan alam semesta semenjak dahulu sampai sekarang.

1. Anggapan Antroposentris
Anggapan ini dimulai pada tingkat awal insan atau pada masa insan primitif yang menganggap bahwa insan sebagai sentra alam semesta. Pada waktu menyadari ada Bumi dan langit, insan menganggap matahari, bulan, bintang, dan Bumi serupa dengan hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.

2. Anggapan Geosentris
Anggapan ini menempatkan Bumi sebagai sentra dari alam semesta. Geosentris (geo = Bumi; centrum = titik pusat). Anggapan ini dimulai sekitar kurun VI Sebelum Masehi (SM), ketika pandangan egosentris mulai ditinggalkan. Salah seorang yang mengemukakan anggapan geosentris ialah Claudius Ptolomeus. Ia melaksanakan observasi di Alexandria, kota sentra budaya Mesir pada masa lalu. Ia menganggap bahwa sentra jagat raya ialah Bumi, sehingga Bumi ini dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang.

3. Anggapan Heliosentris
Semakin majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang semakin kritis, mengakibatkan bergesernya anggapan geosentris. Pandangan heliosentris (helios = matahari) dianggap sebagai pandangan yang revolusioner yang menempatkan matahari sebagai sentra alam semesta. Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu niscaya dan Astronomi, Nicholas Copernicus (1473–1543) pada tahun 1507 menulis buku ”De Revolutionibus Orbium Caelestium” (tentang revolusi peredaran benda-benda langit). Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan sentra jagat raya yang dikelilingi planet-planet, bahwa bulan mengelilingi Bumi dan gotong royong mengitari matahari, dan bahwa Bumi berputar ke timur yang mengakibatkan siang dan malam.

4. Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy = kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan yang menempatkan galaksi sebagai sentra Tata Surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga sanggup menawarkan warta yang lebih banyak mengenai galaksi.

Semoga artikel tersebut Geografi di atas wacana Jagat Raya baik dari segi pengertian, teori terbentuknya, maupun anggapan-anggapannya  bisa bermanfaat bagi sahabat sekalian. Apabila ada dari sahabat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa juga like dan share ya. Terima kasih... ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^
Buat lebih berguna, kongsi:

Contoh Permintaan Pengajian Pelantikan Masjid / Mushola

Contoh Undangan Pengajian Peresmian Masjid / Musholla. Surat undangan merupakan surat yang memberitahukan, mengajak, suatu usul atau permo...

close