Penggambaran Watak Tokoh Dalam Naskah Drama

Drama merupakan tiruan kehidupan insan yang diproyeksikan di atas pentas. Melihat drama, penonton seperti melihat insiden dalam masyarakat. Dalam hal ini, potret kehidupan dalam dunia faktual diangkat atau disampaikan melalui pemeranan tokoh-tokoh cerita.

Maka dari itu, saat kalian menulis atau mengarang sebuah naskah drama, kalian sanggup mengambil rujukan dari banyak sekali sisi kehidupan faktual di sekitar kalian. Dalam pemeranan, susila suatu tokoh sanggup dimengerti dari kalimat-kalimat yang diucapkan maupun dari perilakunya.

Cara Menggambarkan Watak Tokoh

Teknik yang digunakan untuk melukiskan susila tokoh antara lain dengan cara berikut.

1. Melukiskan secara pribadi bentuk fisik tokoh, contohnya pakaian rapi, pakaian lusuh compang-camping, dan berambut pirang.

2. Melukiskan jalan pikiran tokoh, contohnya dalam dialognya seorang tokoh ingin menjadi seorang pengusaha dan tidak suka dengan kekerasan.

3. Melukiskan reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa, contohnya meneteskan air mata saat tertimpa duduk masalah dan murka saat keluarga tokoh diperlakukan tidak adil.
4. Melukiskan keadaan sekitar tokoh, contohnya ruangan kerja yang berantakan.

5. Melukiskan pandangan seorang tokoh terhadap tokoh lainnya, contohnya tokoh yang lain menggambarkan susila tokoh sebagai seorang yang sombong dan tinggi hati.
Drama merupakan tiruan kehidupan insan yang diproyeksikan di atas pentas Penggambaran Watak Tokoh dalam Naskah Drama
Watak Tokoh Drama

Hal-hal penting dalam pemeranan drama

Bermain drama merupakan bentuk acara pemeranan tokoh yang dituliskan dalam naskah drama. Untuk sanggup memerankan suatu tokoh dalam drama dibutuhkan banyak sekali kemampuan semoga pemeranan yang dilakukan menjadi menarik, bagus, dan tepat.

Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam pemeranan drama ialah berikut.

1. Pemahaman terhadap keseluruhan isi naskah melalui obrolan antartokoh dan petunjuk lakuan.

2. Pemahaman terhadap setiap obrolan yang diucapkan dan lawan obrolan yang diperankan tokoh lain.

3. Pemahaman dan penghayatan terhadap abjad tokoh yang diperankan.

4. Pengungkapan lisan sebagai bentuk perwakilan dari apa yang ingin disampaikan kepada penonton.

5. Penyampaian obrolan jelas, sehingga penonton sanggup menangkap maksud dari sesuatu yang ingin disampaikan kepada penonton. Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan yang berkaitan dengan artikulasi, intonasi, dan volume suara.

6. Pemahaman teknik-teknik panggung yang mencakup blocking, crossing, teknik muncul, dan bentuk akting.


Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini:

Contoh Permintaan Pengajian Pelantikan Masjid / Mushola

Contoh Undangan Pengajian Peresmian Masjid / Musholla. Surat undangan merupakan surat yang memberitahukan, mengajak, suatu usul atau permo...