Jawaban Untuk Pertanyaan Mahfud Md Di Twitter | Bpkb Juga Dapat Sekolah

Kalau pernyataan politik niscaya banyak yang membahas. Tetapi, kalau Mahfud sedang guyon begini, biarkan saya yang membahasnya.

Karena saya cukup mengagumi Mahfud MD, maka saya ikuti twitternya. Acapkali, yang diposting ialah hal-hal ringan. Di samping juga sering mengetwit hal berat sesuai dengan kapasitasnya sebagai andal aturan tata negara.

Saya bukan andal hukum, juga bukan praktisi hukum, juga bukan mahasiswa hukum. Tetapi mendengar penjelasannya saya gampang paham. Apalagi ketika Mahfud MD menjelaskan dan 'ngomong' di teve. Yang paling berekesan ialah logat Madura yang cek kentalnya.




Saya bukan orang Madura, tetapi alasannya ialah tinggal di Jember yang pandhalungan saya juga merasa akrab dengan budaya Madura. Akhirnya merasa akrab juga dengan Mahfud MD. Saat nonton Mahfud MD di teve rasanya tetangga saya yang medok Madura yang sedang diwawancara. Hehehe.

Pagi ini Mahafud MD menanyakan hal remeh temeh. Tapi menarik dianalisis dari segi bahasa. Mahfud MD mengetwit begini:



Tiap hari sy dpt SMS begini: "Jgn biarkan BPKB Nganggur, suruh beliau cari uang. Kami bantu". Apa ini maksudnya? Masak BPKB bs cari uang? Nanya

Jels itu bukan pertanyaan serius. Mungkin Iseng saja. Mungkin kurang kerjaan (ngapunten Ra Mahfud). Mungkin juga sedang ingin bercanda di tengah penatnya silang sengkarut pendapat.
Tapi alasannya ialah Mahfud MD telanjur bertanya maka saya akan menjawab. Meskipun ini tanggapan iseng alasannya ialah Mahfud MD juga sedang iseng.

Kalimat, jangan biarkan BPKB Nganggur, suruh di cari uang. ialah kalimat yang mengandung majas personifikasi.

Dalam majas personifikasi, benda atau hewan, atau tumbuhan, dianggap dan diperlakukan seperti sebagai person alias manusia. Jadi, dimanusiakan. Nah, BPKB saja dimanusiakan masak Kiai enggak. #Jleb. hahaha.

Selanjutnya, BPKB memang sanggup cari uang. Tetapi masalahnya BPKB tidak sanggup mencari uang dalam waktu yang kontinyu dan terus menerus. Sekali sanggup mendapat uang, sehabis itu niscaya beliau akan mengeluarkan uang yang jumlahnya lebih tinggi. Plus bunga.

Cara BPKB cari uang ialah dengan dibantu dengan digadaikan. Tetapi ada cara mendapat uang yang lebih banyak, yaitu dengan menjual KBnya, bukan hanya 'menyekolahkan' BP-nya. Alias menjual Kendaraan Bermotornya, bukan sekadar menggadaikan Suratnya.

Oh iya, di sekitar rumahku ada istilah disekolahkan. Jadi, BPKB atau surat berharga lainnya dianggap menyerupai anak yang harus mencar ilmu di sekolah.

"Surate sepeda montormu wis disekolahno ta?"

(apakah surat motormu [maksudnya STNK] sudah disekolahkan?)

Akhirnya muncul juga guyonan. "BPKB-ku wis pinter. Sekolah bolak balik." Maksudnya, BPKB-nya sudah digadaikan berkali-kali dan ditebus berkali-kali juga. Karena berkali-kali sekolah maka dianggap pinter.

Meskipun logikanya salah, kalau sekolahnya hingga berkali-kali di daerah yang sama, berarti sang BPKB itu tidak pinter. Tapi tidak segera lulus dan harus mengulangi lagi.

Di Madura bagaimana Pak Mahfud? Ada BPKB sanggup cari uang?

Di Jember, malah BPKB sanggup sekolah juga, bahkan hingga pintar.


Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini:

Contoh Permintaan Pengajian Pelantikan Masjid / Mushola

Contoh Undangan Pengajian Peresmian Masjid / Musholla. Surat undangan merupakan surat yang memberitahukan, mengajak, suatu usul atau permo...