Pembahasan kali ini yaitu perihal definisi dan pengertian alur (plot), pengertian alur maju, pengertian alur mundur, pengertian alur campuran, teladan alur dalam novel, cara mendeskripsikan alur, macam-macam alur dan jenis-jenis alur.
Tentu kalian pernah membaca novel cukup umur orisinil atau novel terjemahan yang kalian sukai, bukan? Dapatkah kalian mengikuti jalan dongeng novel cukup umur orisinil atau novel terjemahan dengan mudah?Dapatkah kalian mendeskripsikan alur novel cukup umur orisinil atau terjemahan?
Mendeskripsikan Novel adalah memperlihatkan citra atau skema mengenai sebuah perihal, sehingga peserta (pendengar atau pembaca) sanggup menangkap perihal yang dimaksud dan mempunyai citra atas perihal tersebut.
Mendeskripsikan alur sebuah novel berarti memperlihatkan penggambaran mengenai jalan dongeng dari novel tersebut. Penggambaran ini mencakup jalan dongeng dalam novel yang merangkai tragedi atau kisahan dalam novel.
Musim hambar jatuh pada suatu hari Minggu ketika orang keluar dari gereja. Sabtu malam udara sudah terasa menyesakkan. Namun, hingga Minggu pagi tak seorang pun menduga akan turun hujan. Seusai misa, sebelum kami kaum perempuan sempat menemukan gagang payung kami, angin tebal gelap berhembus dengan pusaran luas menyapu debu dan sampah berat bulan Mei.
Seseorang di sebelahku berucap, “Ini angin basah.” Dan itu sudah kuketahui sebelum terjadi. Saat kami berjalan keluar, di tangga gereja kurasakan mual menggoncang perutku. Para laki-laki berlarian ke perumahan terdekat dengan satu tangan memegang topi dan tangan lainnya memegang sapu tangan, berlindung dari debu dan angin. Lalu hujan turun. Dan langit bagaikan zat kental kelabu yang mengepakkan sayap-sayapnya setengah depa di atas kepala kami.
Sepanjang misa siang pagi itu, saya dan ibu tiriku duduk erat pagar, mencicipi senang bahwa hujan akan menyegarkan lagi kuntum-kuntum rosemary dan nard yang dahaga di pot-pot bunga sehabis tujuh bulan menjalani ekspresi dominan terik dan debu membakar.
Pada tengah hari gaung bumi berhenti dan aroma tanah yang berganti, tetumbuhan yang berdiri hidup kembali, bergabung dengan hawa sejuk dan segar dari hujan yang jatuh di kuntum-kuntum rosemary.
1. Alur maju, yaitu alur yang memberikan jalinan dongeng secara urut dari awal hingga final dengan urutan waktu yang terus maju. Misalnya tragedi pada bulan Januari, lalu dilanjut dengan kisah pada bulan Februari, Maret, Juni, dan seterusnya hingga dongeng berakhir.
2. Alur mundur, yaitu alur yang memberikan suatu jalinan dongeng urutan waktu yang terkini hingga waktu yang paling lampau atau dari kisah yang terakhir hingga pada awal mula tragedi kisah tersebut. Misalnya novel itu diawali pada kisah yang terjadi bulan Desember, lalu mengulas kisah bulan November, Oktober, dan seterusnya.
3. Alur maju mundur (campuran), yaitu alur yang memberikan jalinan dongeng dalam urutan waktu yang bermacam-macam atau sebagian beralur maju dan sebagian beralur mundur.
Hal ini ditandai dengan perjalanan dongeng yan berawal dari masa yang lampau menuju masa ke depan; yaitu menceritakan suatu tragedi pada hari Minggu yang diawali dari kejadian-kejadian pada hari Sabtu.
Namun demikian, alur yang dibangun pada novel tersebut tidak secara keseluruhan merupakan alur maju. Ada sebuah kalimat yang memperlihatkan adanya perjalanan dongeng yang menuju ke waktu yang lampau.
Artinya memperlihatkan bahwa dalam dongeng tersebut juga terdapat alur mundur. Kalimat yang menunjukan hal tersebut yaitu kalimat pertama dari kutipan yang menyatakan: Musim hambar jatuh pada suatu hari Minggu ketika orang keluar dari gereja.
Akan tetapi, kalimat selanjutnya justru mengisahkan dongeng pada hari sebelumnya Sabtu malam udara sudah terasa menyesakkan.
Baca juga: Contoh Kalimat Persetujuan Sumber https://www.berpendidikan.com
Tentu kalian pernah membaca novel cukup umur orisinil atau novel terjemahan yang kalian sukai, bukan? Dapatkah kalian mengikuti jalan dongeng novel cukup umur orisinil atau novel terjemahan dengan mudah?Dapatkah kalian mendeskripsikan alur novel cukup umur orisinil atau terjemahan?
Pengertian Alur
Alur adalah rangkaian dongeng yang dibuat oleh tahapan-tahapan tragedi sehingga menjali sebuah dongeng yang dihadirkan oleh para tokoh pelaku dalam sebuah cerita.Mendeskripsikan Novel adalah memperlihatkan citra atau skema mengenai sebuah perihal, sehingga peserta (pendengar atau pembaca) sanggup menangkap perihal yang dimaksud dan mempunyai citra atas perihal tersebut.
Mendeskripsikan alur sebuah novel berarti memperlihatkan penggambaran mengenai jalan dongeng dari novel tersebut. Penggambaran ini mencakup jalan dongeng dalam novel yang merangkai tragedi atau kisahan dalam novel.
Contoh Kutipan Novel
Simaklah pembacaan kutipan novel berikut!Musim hambar jatuh pada suatu hari Minggu ketika orang keluar dari gereja. Sabtu malam udara sudah terasa menyesakkan. Namun, hingga Minggu pagi tak seorang pun menduga akan turun hujan. Seusai misa, sebelum kami kaum perempuan sempat menemukan gagang payung kami, angin tebal gelap berhembus dengan pusaran luas menyapu debu dan sampah berat bulan Mei.
Seseorang di sebelahku berucap, “Ini angin basah.” Dan itu sudah kuketahui sebelum terjadi. Saat kami berjalan keluar, di tangga gereja kurasakan mual menggoncang perutku. Para laki-laki berlarian ke perumahan terdekat dengan satu tangan memegang topi dan tangan lainnya memegang sapu tangan, berlindung dari debu dan angin. Lalu hujan turun. Dan langit bagaikan zat kental kelabu yang mengepakkan sayap-sayapnya setengah depa di atas kepala kami.
Sepanjang misa siang pagi itu, saya dan ibu tiriku duduk erat pagar, mencicipi senang bahwa hujan akan menyegarkan lagi kuntum-kuntum rosemary dan nard yang dahaga di pot-pot bunga sehabis tujuh bulan menjalani ekspresi dominan terik dan debu membakar.
Pada tengah hari gaung bumi berhenti dan aroma tanah yang berganti, tetumbuhan yang berdiri hidup kembali, bergabung dengan hawa sejuk dan segar dari hujan yang jatuh di kuntum-kuntum rosemary.
(Badai Daun, 2001)
Macam-macam Jenis Alur |
Macam-macam jenis Alur
Sebagaimana kalian ketahui, bahwa alur atau plot mempunyai tiga jenis, yaitu berikut.1. Alur maju, yaitu alur yang memberikan jalinan dongeng secara urut dari awal hingga final dengan urutan waktu yang terus maju. Misalnya tragedi pada bulan Januari, lalu dilanjut dengan kisah pada bulan Februari, Maret, Juni, dan seterusnya hingga dongeng berakhir.
2. Alur mundur, yaitu alur yang memberikan suatu jalinan dongeng urutan waktu yang terkini hingga waktu yang paling lampau atau dari kisah yang terakhir hingga pada awal mula tragedi kisah tersebut. Misalnya novel itu diawali pada kisah yang terjadi bulan Desember, lalu mengulas kisah bulan November, Oktober, dan seterusnya.
3. Alur maju mundur (campuran), yaitu alur yang memberikan jalinan dongeng dalam urutan waktu yang bermacam-macam atau sebagian beralur maju dan sebagian beralur mundur.
Cara Mendeskripsikan Alur Novel
Berkaitan dengan kutipan novel yang kalian simak, kalian sanggup menyimpulkan mengenai alur yang dibangun dalam kutipan novel tersebut. Secara umum alur pada kutipan tersebut merupakan jenis alur maju.Hal ini ditandai dengan perjalanan dongeng yan berawal dari masa yang lampau menuju masa ke depan; yaitu menceritakan suatu tragedi pada hari Minggu yang diawali dari kejadian-kejadian pada hari Sabtu.
Namun demikian, alur yang dibangun pada novel tersebut tidak secara keseluruhan merupakan alur maju. Ada sebuah kalimat yang memperlihatkan adanya perjalanan dongeng yang menuju ke waktu yang lampau.
Artinya memperlihatkan bahwa dalam dongeng tersebut juga terdapat alur mundur. Kalimat yang menunjukan hal tersebut yaitu kalimat pertama dari kutipan yang menyatakan: Musim hambar jatuh pada suatu hari Minggu ketika orang keluar dari gereja.
Akan tetapi, kalimat selanjutnya justru mengisahkan dongeng pada hari sebelumnya Sabtu malam udara sudah terasa menyesakkan.
Baca juga: Contoh Kalimat Persetujuan Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi: