Pada pembahasan kali akan dijelaskan secara lengkap bagian-bagian tumbuhan, struktur tumbuhan, anatomi tumbuhan, morfologi tumbuhan, fungsi akar, fungsi batang, fungsi daun dan fungsi batang, serta jaringan pada tumbuhan, jaringan epidermis dan fungsi stomata.
Adakah perbedaan bentuk morfologi badan flora pada gambar di atas? Apakah bentuk struktur badan serpihan dalamnya juga berbeda? Menurutmu, bagaimana tugas kedua flora tersebut bagi lingkungan? Mari kita bahas pada serpihan berikut ini.
Struktur morfologi flora tingkat tinggi secara umum terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Struktur morfologi flora golongan Angiospermae tersebut berkaitan dengan kondisi lingkungan daerah hidupnya (darat/terestrial).
Di dikala yang bersamaan, flora harus mengambil sumber daya dari tanah dan udara. Air dan mineral dari tanah, sedangkan udara yaitu daerah tersedianya CO2 dan sinar matahari yang tidak sanggup menembus tanah.
Oleh alasannya yaitu itu, flora mempunyai sistem akar yang berada di bawah permukaan tanah dan sistem tunas yang di atas permukaan tanah. Setiap sistem saling membutuhkan satu sama lain.
Baca juga: Proses Terjadinya Fotosintesis pada Tumbuhan
Organ-organ yang membentuk badan flora Angiospermae terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Setiap serpihan flora tersebut mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda.
Fungsi akar di antaranya untuk
a. menambatkan flora ke tanah;
b. menyerap dan menghantarkan air dan mineral;
c. menyimpan makanan.
Struktur akar Angiospermae sanggup dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar tunggang pada kelompok flora dikotil dan akar serabut pada kelompok monokotil. Perbedaan struktur kedua akar ini tampak ibarat gambar di berikut.
Struktur akar tunggang memungkinkan akar sanggup mengambil molekul-molekul air yang berada jauh di bawah tanah. Selain itu, banyak akar tunggang yang merupakan modifikasi bentuk untuk menyimpan cadangan makanan, ibarat pada wortel.
Akar serabut besar lengan berkuasa pada kemampuan flora untuk menyerap banyak air dan mineral serta sebagai tambatan flora yang kuat ke dalam tanah.
Biasanya pada akar terdapat struktur rambut-rambut akar yang berfungsi memperluas permukaan perembesan air dan mineral. Rambut akar merupakan ekspansi dari sel-sel epidermis akar.
Meski secara morfologis akar tunggang dan akar serabut berbeda, struktur anatomis jaringan-jaringan yang membentuk kedua akar itu mempunyai kesamaan. Coba kau perhatikan gambar di berikut.
Tudung akar merupakan serpihan ujung akar yang tersusun oleh sel-sel yang tidak aktif membelah. Tudung akar berfungsi untuk melindungi ujung akar terutama sel-sel meristem akar.
Meristem akar merupakan jaringan yang tersusun dari selsel yang aktif membelah untuk menambah ukuran (panjang) akar. Meristem terletak di sebelah dalam tudung akar.
Epidermis merupakan lapisan paling luar yang tersusun oleh satu atau dua lapis sel yang sama dan masih sanggup membelah. Fungsinya, melindungi bagian/lapisan dalam. Epidermis ada yang membentuk rambut-rambut akar.
Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks dan endodermis sebagai penguat/penyokong bentuk akar. Apakah di dalam akar terdapat jaringan pengangkut?
Jaringan penyokong dan pengangkut (xilem dan floem) dibatasi oleh perisekel. Xilem/pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun untuk fotosintesis. Floem/ pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke serpihan badan tumbuhan.
Akar pada beberapa flora polong-polongan mempunyai nodul atau bintil-bintil akar yang di dalamnya terdapat kuman simbiotik.
Bakteri tersebut sanggup mengubah nitrogen atmosfer (N2) menjadi senyawa bernitrogen yang dipakai flora untuk membentuk protein dan molekul organik lainnya. Bintil akar ini merupakan bentuk hasil korelasi simbiosis antara akar dengan bakteri.
a. buku, yaitu daerah melekatnya daun;
b. ruas, serpihan di antara dua buku;
c. tunas aksiler (lateral) yang berpotensi membentuk tunas cabang;
d. tunas terminal (ujung/apikal), serpihan yang aktif tumbuh dan berkembang menciptakan batang menjadi lebih tinggi.
Batang mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. menegakkan dan menguatkan badan tumbuhan,
b. meneruskan air dan zat-zat mineral dari akar ke seluruh badan terutama daun,
c. mengalirkan zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh, bahkan hingga ke serpihan cadangan makanan.
Fungsi transportasi zat bisa dilakukan batang alasannya yaitu adanya struktur jaringan-jaringan pembuluh, yaitu pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Secara anatomis, xilem tersusun oleh sel-sel panjang berupa trakeid dan unsur pembuluh.
Trakeid yaitu sel panjang dan tipis dengan ujung runcing. Unsur pembuluh biasanya lebih lebar, pendek, dinding selnya lebih tipis, dan kurang runcing.
Floem dibuat oleh rangkaian sel yang disebut anggota pembuluh tapis. Dinding ujung antara anggota pembuluh tapis disebut lempengan tapis yang mempunyai pori sehingga cairan mengalir dengan gampang dari sel ke sel sepanjang pembuluh itu.
Jaringan pembuluh xilem dan floem sama-sama terdapat pada flora monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil dan dikotil mempunyai tipe pembuluh batang berbeda. Perbedaan itu terdapat pada susunan jaringan-jaringan pembuluhnya.
Susunan jaringan pembuluh pada monokotil tersebar secara kompleks, sedangkan pada dikotil tersusun ‘rapi’ berbentuk lingkaran.
Secara anatomis, struktur batang tersusun atas lapisan-lapisan jaringan. Lapisan paling luar yaitu epidermis sebagai jaringan pelindung dan dibawahnya terdapat korteks sebagai jaringan penyokong.
Korteks hanya ditemukan pada flora dikotil. Lapisan terdalam yaitu empulur yang tersusun oleh sel-sel remaja dan kuat sebagai dasar pembentuk batang.
Fotosintesis adalah proses metabolisme pengubahan karbon dioksidasi dan air menjadi zat gula (dan zat lain) serta oksigen dengan proteksi energi sinar matahari.
Struktur-struktur apa yang ada pada ‘dapur kecil’ daun hingga bisa ‘memasak’ masakan Permukaan daun serpihan atas dan bawah diselubungi oleh jaringan yang terusun dari satu atau lebih lapis sel, yaitu epidermis.
Fungsinya sebagai lapisan pelindung kerusakan fisik dan organisme patogen. Pada epidermis terdapat kutikula berlapis lilin yang berperan mengurangi penguapan air. Di antara sel-sel epidermis terdapat stomata, suatu pori atau celah yang diapit oleh sel penjaga.
Stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas, khususnya CO2 antara udara di sekitar daun dengan jaringan fotosintetis dalam daun. Stomata juga berfungsi sebagai jalan penguapan air dikala proses transpirasi. Biasanya, jumlah stomata lebih banyak pada lapisan daun serpihan bawah.
Antara epidermis atas dan epidermis bawah terdapat jaringan dasar yang disebut mesofil. Kebanyakan mesofil daun flora dikotil terdiri atas dua bagian, yaitu parenkim palisade di serpihan atas dan parenkim spons (bunga karang) di serpihan bawah.
Parenkim palisade tersusun atas sel berbentuk kolumner yang di dalamnya terdapat kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil yang berfungsi ‘menangkap’ gelombang cahaya matahari sebagai energi untuk proses fotosintesis. Ini berarti, pada jaringan palisade proses fotosintesis berlangsung.
Parenkim spons merupakan suatu ruangan berbentuk labirin udara. Labirin ini sanggup dilalui karbon dioksida dan oksigen yang bersirkulasi dari epidermis/stomata hingga palisade. Daun juga mempunyai jaringan pembuluh angkut yang bersambungan dengan xilem dan floem dari batang.
Bunga merupakan organ penting bagi tumbuhan, khususnya Angiospermae alasannya yaitu bunga merupakan alat reproduksi dan berperan dalam pewarisan sifat. Fungsi bunga didukung oleh struktur alat reproduksi yang ada pada bunga, yaitu benang sari (stamen) dan putik (pistil).
Benang sari merupakan seperangkat alat reproduksi jantan yang terdiri atas serpihan tangkai sari (filamen), kepala sari (anther), dan serbuk sari (pollen). Putik merupakan alat reproduksi betina yang terdiri atas bagian-bagian tangkai putik (stile), kepala putik (stigma), dan bakal buah (ovary).
Serbuk sari (pollen) merupakan sekumpulan sel-sel kelamin (gamet) jantan yang akan membuahi gamet betina di bakal buah. Bakal sel gamet jantan akan mengalami pematangan dengan melaksanakan pembelahan sel membentuk dua sel aktif serbuk sari.
Saat terjadi penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik, dua sel tersebut akan menjadi inti vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif yang ada di bawah inti generatif menciptakan kanal untuk inti generatif menuju kantung bakal buah.
Di dalam kantung bakal buah, satu bakal gamet betina akan membelah membentuk sel telur dan sel bakal endosperma. Saat inti vegetatif dan inti generatif mencapai kantung bakal buah, inti vegetatif akan membuahi sel bakal endosperma. Inti generatif akan membuahi sel telur membentuk embrio. Embrio bersama endosperma akan menjelma biji sebagai calon individu baru.
Baca juga: Sistem Transportasi pada Tumbuhan Sumber https://www.berpendidikan.com
Adakah perbedaan bentuk morfologi badan flora pada gambar di atas? Apakah bentuk struktur badan serpihan dalamnya juga berbeda? Menurutmu, bagaimana tugas kedua flora tersebut bagi lingkungan? Mari kita bahas pada serpihan berikut ini.
Struktur Morfologi Tumbuhan
Coba kau amati flora yang ada di lingkunganmu? Bagianbagian atau struktur morfologis apa saja yang kau temukan? Struktur morfologi merupakan citra bentuk badan serpihan luar dari suatu organisme. Struktur flora tingkat tinggi, ibarat Gimnospermae dan Angiospermae sanggup digambarkan sebagai berikut.Gambar: Bagian-bagian Struktur Morfologi Tumbuhan |
Struktur morfologi flora tingkat tinggi secara umum terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Struktur morfologi flora golongan Angiospermae tersebut berkaitan dengan kondisi lingkungan daerah hidupnya (darat/terestrial).
Di dikala yang bersamaan, flora harus mengambil sumber daya dari tanah dan udara. Air dan mineral dari tanah, sedangkan udara yaitu daerah tersedianya CO2 dan sinar matahari yang tidak sanggup menembus tanah.
Oleh alasannya yaitu itu, flora mempunyai sistem akar yang berada di bawah permukaan tanah dan sistem tunas yang di atas permukaan tanah. Setiap sistem saling membutuhkan satu sama lain.
Baca juga: Proses Terjadinya Fotosintesis pada Tumbuhan
Struktur Anatomis Organ Tubuh Tumbuhan
Dari hasil pengamatan struktur morfologi flora sebelumnya, ada berapa macam organ yang sanggup kau temukan pada flora itu?Organ-organ yang membentuk badan flora Angiospermae terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Setiap serpihan flora tersebut mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda.
1. Akar
Menurutmu, mengapa akar terletak di bawah permukaan tanah? Bagaimanakah strukturnya dan apa fungsinya?Fungsi akar di antaranya untuk
a. menambatkan flora ke tanah;
b. menyerap dan menghantarkan air dan mineral;
c. menyimpan makanan.
Struktur akar Angiospermae sanggup dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar tunggang pada kelompok flora dikotil dan akar serabut pada kelompok monokotil. Perbedaan struktur kedua akar ini tampak ibarat gambar di berikut.
Gambar: Bagian-bagian Struktur Anatomi Akar |
Struktur akar tunggang memungkinkan akar sanggup mengambil molekul-molekul air yang berada jauh di bawah tanah. Selain itu, banyak akar tunggang yang merupakan modifikasi bentuk untuk menyimpan cadangan makanan, ibarat pada wortel.
Akar serabut besar lengan berkuasa pada kemampuan flora untuk menyerap banyak air dan mineral serta sebagai tambatan flora yang kuat ke dalam tanah.
Biasanya pada akar terdapat struktur rambut-rambut akar yang berfungsi memperluas permukaan perembesan air dan mineral. Rambut akar merupakan ekspansi dari sel-sel epidermis akar.
Meski secara morfologis akar tunggang dan akar serabut berbeda, struktur anatomis jaringan-jaringan yang membentuk kedua akar itu mempunyai kesamaan. Coba kau perhatikan gambar di berikut.
Tudung akar merupakan serpihan ujung akar yang tersusun oleh sel-sel yang tidak aktif membelah. Tudung akar berfungsi untuk melindungi ujung akar terutama sel-sel meristem akar.
Meristem akar merupakan jaringan yang tersusun dari selsel yang aktif membelah untuk menambah ukuran (panjang) akar. Meristem terletak di sebelah dalam tudung akar.
Epidermis merupakan lapisan paling luar yang tersusun oleh satu atau dua lapis sel yang sama dan masih sanggup membelah. Fungsinya, melindungi bagian/lapisan dalam. Epidermis ada yang membentuk rambut-rambut akar.
Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks dan endodermis sebagai penguat/penyokong bentuk akar. Apakah di dalam akar terdapat jaringan pengangkut?
Jaringan penyokong dan pengangkut (xilem dan floem) dibatasi oleh perisekel. Xilem/pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun untuk fotosintesis. Floem/ pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke serpihan badan tumbuhan.
Akar pada beberapa flora polong-polongan mempunyai nodul atau bintil-bintil akar yang di dalamnya terdapat kuman simbiotik.
Bakteri tersebut sanggup mengubah nitrogen atmosfer (N2) menjadi senyawa bernitrogen yang dipakai flora untuk membentuk protein dan molekul organik lainnya. Bintil akar ini merupakan bentuk hasil korelasi simbiosis antara akar dengan bakteri.
2. Batang
Tahukah kau struktur dan fungsi batang? Secara morfologis, batang terdiri atasa. buku, yaitu daerah melekatnya daun;
b. ruas, serpihan di antara dua buku;
c. tunas aksiler (lateral) yang berpotensi membentuk tunas cabang;
d. tunas terminal (ujung/apikal), serpihan yang aktif tumbuh dan berkembang menciptakan batang menjadi lebih tinggi.
Batang mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. menegakkan dan menguatkan badan tumbuhan,
b. meneruskan air dan zat-zat mineral dari akar ke seluruh badan terutama daun,
c. mengalirkan zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh, bahkan hingga ke serpihan cadangan makanan.
Fungsi transportasi zat bisa dilakukan batang alasannya yaitu adanya struktur jaringan-jaringan pembuluh, yaitu pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Secara anatomis, xilem tersusun oleh sel-sel panjang berupa trakeid dan unsur pembuluh.
Trakeid yaitu sel panjang dan tipis dengan ujung runcing. Unsur pembuluh biasanya lebih lebar, pendek, dinding selnya lebih tipis, dan kurang runcing.
Floem dibuat oleh rangkaian sel yang disebut anggota pembuluh tapis. Dinding ujung antara anggota pembuluh tapis disebut lempengan tapis yang mempunyai pori sehingga cairan mengalir dengan gampang dari sel ke sel sepanjang pembuluh itu.
Jaringan pembuluh xilem dan floem sama-sama terdapat pada flora monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil dan dikotil mempunyai tipe pembuluh batang berbeda. Perbedaan itu terdapat pada susunan jaringan-jaringan pembuluhnya.
Susunan jaringan pembuluh pada monokotil tersebar secara kompleks, sedangkan pada dikotil tersusun ‘rapi’ berbentuk lingkaran.
Gambar: Perbedaan Bagian-bagian Struktur Anatomi Batang Dikotil dan Monokotil |
Secara anatomis, struktur batang tersusun atas lapisan-lapisan jaringan. Lapisan paling luar yaitu epidermis sebagai jaringan pelindung dan dibawahnya terdapat korteks sebagai jaringan penyokong.
Korteks hanya ditemukan pada flora dikotil. Lapisan terdalam yaitu empulur yang tersusun oleh sel-sel remaja dan kuat sebagai dasar pembentuk batang.
3. Daun
Coba bayangkan, apa yang terjadi jikalau flora tidak mempunyai daun? Daun merupakan organ utama daerah terjadinya fotosintesis.Fotosintesis adalah proses metabolisme pengubahan karbon dioksidasi dan air menjadi zat gula (dan zat lain) serta oksigen dengan proteksi energi sinar matahari.
Struktur-struktur apa yang ada pada ‘dapur kecil’ daun hingga bisa ‘memasak’ masakan Permukaan daun serpihan atas dan bawah diselubungi oleh jaringan yang terusun dari satu atau lebih lapis sel, yaitu epidermis.
Fungsinya sebagai lapisan pelindung kerusakan fisik dan organisme patogen. Pada epidermis terdapat kutikula berlapis lilin yang berperan mengurangi penguapan air. Di antara sel-sel epidermis terdapat stomata, suatu pori atau celah yang diapit oleh sel penjaga.
Stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas, khususnya CO2 antara udara di sekitar daun dengan jaringan fotosintetis dalam daun. Stomata juga berfungsi sebagai jalan penguapan air dikala proses transpirasi. Biasanya, jumlah stomata lebih banyak pada lapisan daun serpihan bawah.
Antara epidermis atas dan epidermis bawah terdapat jaringan dasar yang disebut mesofil. Kebanyakan mesofil daun flora dikotil terdiri atas dua bagian, yaitu parenkim palisade di serpihan atas dan parenkim spons (bunga karang) di serpihan bawah.
Parenkim palisade tersusun atas sel berbentuk kolumner yang di dalamnya terdapat kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil yang berfungsi ‘menangkap’ gelombang cahaya matahari sebagai energi untuk proses fotosintesis. Ini berarti, pada jaringan palisade proses fotosintesis berlangsung.
Gambar: Bagian-bagian Struktur Anatomi Daun |
Parenkim spons merupakan suatu ruangan berbentuk labirin udara. Labirin ini sanggup dilalui karbon dioksida dan oksigen yang bersirkulasi dari epidermis/stomata hingga palisade. Daun juga mempunyai jaringan pembuluh angkut yang bersambungan dengan xilem dan floem dari batang.
4. Bunga
Apakah kau salah satu orang yang menyukai bunga? Bunga apa yang paling kau suka? Mengapa kau menyukai bunga tersebut?Bunga merupakan organ penting bagi tumbuhan, khususnya Angiospermae alasannya yaitu bunga merupakan alat reproduksi dan berperan dalam pewarisan sifat. Fungsi bunga didukung oleh struktur alat reproduksi yang ada pada bunga, yaitu benang sari (stamen) dan putik (pistil).
Gambar: Bagian-bagian Struktur Anatomi Bunga |
Benang sari merupakan seperangkat alat reproduksi jantan yang terdiri atas serpihan tangkai sari (filamen), kepala sari (anther), dan serbuk sari (pollen). Putik merupakan alat reproduksi betina yang terdiri atas bagian-bagian tangkai putik (stile), kepala putik (stigma), dan bakal buah (ovary).
Serbuk sari (pollen) merupakan sekumpulan sel-sel kelamin (gamet) jantan yang akan membuahi gamet betina di bakal buah. Bakal sel gamet jantan akan mengalami pematangan dengan melaksanakan pembelahan sel membentuk dua sel aktif serbuk sari.
Saat terjadi penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik, dua sel tersebut akan menjadi inti vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif yang ada di bawah inti generatif menciptakan kanal untuk inti generatif menuju kantung bakal buah.
Di dalam kantung bakal buah, satu bakal gamet betina akan membelah membentuk sel telur dan sel bakal endosperma. Saat inti vegetatif dan inti generatif mencapai kantung bakal buah, inti vegetatif akan membuahi sel bakal endosperma. Inti generatif akan membuahi sel telur membentuk embrio. Embrio bersama endosperma akan menjelma biji sebagai calon individu baru.
Baca juga: Sistem Transportasi pada Tumbuhan Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi: